Minggu, 30 Mei 2010

Sosialisasi Dunia Maya VS Dunia Nyata

Perkembangan duni IT saat ini bisa dibilang tumbuh begitu pesat. Dengan segala kemudahan yang didapat dalam mengakses informasi, masyarakat dapat dikatakan 'dimudahkan" dari segi waktu, tempat dan biaya. Tidak ada lagi batasan yang dapat menyulitkan kita dalam menerima informasi. Tidak ada lagi alasan lamanya waktu, panjangnya jarak, tidak adanya tempat bahkan mahalnya biaya.
Salah satu contoh dengan adanya jejaring sosial kita dimudahkan untuk menyambung tali silaturahmi kepada orang-orang yang kita kenal. Bahkan teman lama yang setelah sekian lama tidak berhubungan atau dapat dikatakan "loose contact" dapat kita temukan kembali di jejaring sosial. Jejaring sosial ini tidak hanya memungkinkan kita untuk melihat info si teman lama tapi kita juga dapat melihat aktivitas bahkan mengobrol via chatting.
 Tentu saja menggunakan jejaring sosial ini dapat digunakan sebagai aktivitas "pembunuh" waktu disaat waktu senggang kita. Atau ketika kita bosan dengan rutinitas kita. Hanya saja disaat kita begitu asyik dengan jejaring sosial ini kadang kita menjadi tidak respek dengan lingkungan sekitar kita. Keasyikan kita ini tidak hanya membuat kita tidak perduli dengan keadaan sekitar kita bahkan kadang kita terkesan "melupakan" teman yang ada disamping kita. Rasanya tidak adil jika kita asyik merinteraksi dengan orang-orang yang tidak dapat "lihat" secara langsung, tapi kita malah "cuek" dengan orang-orang sekeliling kita.
Saya rasanya tidak adil jika kita lebih "senang" berinteraksi dengan teman-teman dunia maya kita dibanding dengan teman-teman yang ada di dunia nyata yang benar-benar berinteraksi dengan kita. Selamat bersosialisasi.

Tugas Resensi Film



Sutradara : Gabriele Muccino
Produser : Will Smith
                 Steve Tisch
                 James Lassiter
                 Todd Black
                 Jason Blumenthal
Penulis : Steven Conrad
Pemeran : Will Smith
                Jaden Smith
                Thandie Newton
                Dan Castellaneta
Musik : Andrea Guerra
Sinematografi : Phedon Papamichael
Penyunting : Hughes Winborne
Distributor : Columbia Pictures
Rilis date(s) : 15 Desember 2006
Durasi : 109 menit

Film yang disadur dari sebuah kisah nyata ini bercerita tentang seorang pria bernama Chris Gardner (Will Smith), yang sangat pintar dan berbakat. Sayangnya dia tidak mendapatkan pekerjaan sesuai talentanya. Dia hanya bekerja sebagai seorang penjual dengan jam kerja paruh waktu, padahal dia harus menghidupi keluarganya.
Chris tetap gigih bekerja walaupun semua itu tidak bisa mencukupi kehidupan material mereka. Namun, lama-kelamaan istrinya (Thandie Newton) tidak lagi kuat untuk hidup dibawah tekanan seperti itu. Dia lantas meninggalkan Chris dan putra semata wayang mereka, yang masih berusia lima tahun, Christopher (Jaden Smith).
Kini, Chris hidup sebagai orangtua tunggal. Dia tetap berusaha mencari pekerjaan lebih baik dengan bakat yang ia miliki. Akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di sebuah firma broker yang bonafit, sayangnya disana dia tidak digaji. Tapi, ia tetap gigih mengerjakan semua pekerjaannya, dengan harapan setelah program yang dia laksanakan selesai, dia akan mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan masa depan yang lebih terjamin.
Sebelum cita-citanya tercapai, Chris dan Christopher menghadapi masalah lain dalam hidup mereka. Hal terburuk muncul saat mereka diusir dari apartemen yang selama ini mereka tempati karena tidak bisa membayar uang sewa. Mereka harus berjuang untuk hidup di tempat pengungsian, terminal bis, kamar mandi, atau tempat lainnya yang mereka temui di malam hari.
Meski hidup mereka semakin sulit, Chris tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk menjadi ayah yang penyayang untuk anaknya. Berbekal kasih sayang dan rasa percaya dari Christopher, dia merasa lebih kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada.
Di akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.

Tugas Resensi Buku part 2




Judul Buku : Being 20 Something is Hard
Penulis : Dewi Pravitasari
Terbitan : Diwan Publishing
Cetakan : cetakan Kedua, Desember 2007
Tebal : 372 halaman

Saraswati Senoto (Sara) adalah seorang psikolog cantik yang cukup sukses lewat klinik ngetop yang didirikannya bersama rekan-rekan seniornya. Profesinya ini menuntut Sara untuk selalu dapat objektif dalam membantu memecahkan masalah klien-kliennnya.
Setelah dapat menghindar selama 4 tahun lamanya suatu hari Sara harus dihadapkan pada kenyataan akan
kembalinya sang mantan pacar (Zani) yang pernah menggoreskan sejarah kelam bagi dirinya. Di sini Sara harus dapat memisahkan masalah profesionalisme dengan masalah pribadinya mengingat Zani adalah seorang klien yang harus dilayani dengan baik. Di hari yang sama Sara juga tak sengaja bertemu dengan  kakak tiri Zani (Radit) yang pernah juga menjadi seseorang yang spesial dalam hidupnya. Pertemuan dengan mereka berdua membawa Sara pada kenangan masa lalu dengan sejarah kelam di pertengahan umur 20-an, masa dimana ia tidak dapat memecahkan masalahnya sendiri. Pergantian dari fase remaja menjadi dewasa dengan segala idealisme pribadi, belum lagi tuntutan orang tua, menceburkan Sara dalam sebuah krisis umur 20-an, yang sering disebut Quarter Life Crisis. Keinginan menikah yang tidak menjadi kenyataan pernah mnyebabkan dirinya stres berat dan bahkan menjadi seorang alkoholik. Selain Sara, akan ada juga tokoh-tokoh lain yang memiliki kekhawatiran yang sama tentang hidup, meski faktor yang menyebabkannnya tidak selalu sama.

"Being Twenty-Something Is Hard" menceritakan tentang beratnya hidup yang dijalani oleh orang dalah fase umur 20 hingga 29 tahun dan sebagian orang diawal umur 30-an. Semua orang muda ingin hidup ideal, hidup yang bahagia dan sesuai dengan yang diinginkan tanpa harus bersusah payah atau bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Hal itu wajar, karena fase ini mereka masih memiliki ambisi yang besar, mimpi setinggi langit serta energi yang luar biasa besar. Padahal hidup itu tidak selalu ideal bahkan sering terasa pahit.

I'm a twentysomething, let me lie in
Leave me alone, I'm a twentysomething 
(Twenty Something-Jamie Cullum)

Jumat, 28 Mei 2010

Tugas Resensi Buku part 1



Judul buku : Visual Basic 2008 for Pemula Banget
Penulis : Rachmad Hakim S.
Terbit : Elex Media Komputindo
Cetakan : Jakarta 2009
Tebal : 230 Halaman

Buku ini merupakan buku permulaan yang bagus untuk masyarakat yang baru mulai mengenal pemrograman berorientasi objek menggunakan Visual Basic. Untuk para pemula yang sebelumnya belum pernah menggunakan Visual Basic sepertinya tidak akan kesulitan mengikuti Visual Basic 2008 ini karena dari segi perangkat maupun script program tidak berbeda jauh dengan versi sebelumnya (contoh Visual Basic 6.0). Pada buku ini pertama kali pembaca di ajak untuk mengenal Visual Basic terlebih dahulu, dari segi sejarah, perkembangan bahkan listing program dasar. Setelah itu pembaca bisa memulai dengan mengenal tools-tools yang terdapat pada pemrograman Visual Basic. Lalu latihan dengan menggunakan listing program sederhana sampai tahap pembuatan database dan aplikasi kompleks. Cara-caranya cukup mudah diikuti oleh para pemula.

Kamis, 22 April 2010

Tugas Grafik Komputer dan Pengolahan Citra

>> i = imread('e:\plat_nay.jpg' );

>> gray = rgb2gray(i);

>> BW1 = edge(gray,'sobel' );

>> BW2 = edge(gray,'canny' );

>> BW3 = edge(gray,'prewitt' );

>> BW4 = edge(gray,'roberts' );



>> imshow(BW1), title('Sobel Methods');



>> figure, imshow(BW2), title('Canny Methods');



>> figure, imshow(BW3), title('Prewitt Methods');

Original Picture :



>> i = imread('e:\foto_nay.jpg' );

>> imshow(i), title('Original Picture');



Blurred Picture :



>> PSF = fspecial('motion' ,13,45);

>> Blurred = imfilter(i,PSF, 'circ','conv' );

>> figure; imshow(Blurred) ; title('Blurred Picture');



Blurred an Noisy Image with Gaussian Methods :



>> PSF = fspecial('gaussian' , 10, 10);

>> Blurred = imfilter(i, PSF, 'symmetric', 'conv');

>> V = .002;

>> BlurredNoisy = imnoise(Blurred, 'gaussian', 0,V);

>> figure;imshow( BlurredNoisy) ; title('Blurred and Noisy Image');

>> figure, imshow(BW4), title('Roberts Methods');

Selasa, 13 April 2010

DEDUKSI LANGSUNG

1. -> Semua mobil beroda empat
Sebagian yang eroda empat adalah mobil
-> Semua virus adalah penyakit
Sebagian penyakit adalah virus
2. -> Tidak satupun bintang adalah bulan
Tidak satupun bulan adalah bintang
-> Tidak satupun bebek adalah ayam
Tidak satupun ayam adalah bebek
3. -> Semua manusia adalah berpikir
Tak satupun manusia adalah tidak berpikir
-> Semua wanita adalah cantik
Tak satupun wanita adalah tidak cantik
4. -> Tak satupun polisi adalah penjahat
Semua polisi adalah tidak penjahat
-> Tak satupun planet adalah bintang
Semua planet adalah tidak bintang
5. -> Semua makhluk hidup adalah berkembang biak
Tidak satupun makhluk hidup adalah tidak berkembang biak
Tidak satupun tidak berkembang biak adalah makhluk hidup
-> Semua ikan adalah hidup di air
Tidak satupun ikan adalah tidak hidup di air
Tidak satupun tidak hidup di air adalah ikan

DEDUKSI TIDAK LANGSUNG

SILOGISME KATEGORIAL

1.Semua makhluk hidup adalah berkembang biak
Kucing adalah makhluk hidup
Jadi kucing berkembang biak
2.Semua bunga adalah berbau harum
Mawar adalah bunga
Jadi mawar berbau harum

SILOGISME HIPOTESA

1.Jika disakiti hati terluka
Hati disakiti jadi hati terluka
Jika hati tidak disakiti hati tidak terluka
Hati tidak disakiti jadi hati tidak terluka
2.Jika udara dingin badan menggigil
Udara dingin, jadi badan menggigil
Jika udara tidak dingin badan tidak menggigil
Udara tidak dingin jadi badan tidak menggigil

SILOGISME ALTERNATIF

1.Mobil adalah kendaraan beroda empat atau beroda dua
Mobil kendaraan beroda empat
Jadi mobil bukan kendaraan beroda dua
2.Udara terasa dingin atau panas
Udara terasa dingin
Jadi udara tidak terasa panas

ENTIMEN

1.Dia seorang yang teliti karena dia seorang teller
2.Dia seorang yang kuat karena dia seorang atlet

RANTAI DEDUKSI

1.Saya tidak minum kopi
Kopi pahit rasanya
Saya diberi kopi
Jadi saya tidak meminumnya
Karena teman saya minum kopi
2.Saya tidak suka belajar
Belajar membosankan
Saya disuruh belajar
Jadi saya tidak melaksanakanya
Karena adik saya suka belajar